UNTUK KITA RENUNGKAN

Kepada engkau yang menyimpan kesengsaraan dalam kebisuan
Kepada engkau yang menangis dalam bathin karena dikalahkan,
karena disingkirkan, diusir, ditinggalkan
Atau karena sangat-sangat susah untuk bertemu dengan yang namanya keadilan
Aku ingin bertamu ke lubuk hatimu saudara-saudaraku
Untuk mengajakmu istirah sejenak
Mengendapkan hati dan bernyanyi
Mengendapkan hati dan bernyanyi

Saudara-saudaraku sesama orang kecil di pinggir jalan
Sedulur-sedulurku di dusun-dusun, di kampung-kampung, perkotaan
Karib-karibku di gang-gang kotor di gubug-gubug tepi sungai yang darurat
Atau mungkin saudara-saudaraku di rumah-rumah besar di kantor-kantor mewah
Namun memendam semacam keperihan diam-diam.

Aku ajak engkau semua saudara-saudaraku,
sahabat-sahabatku untuk menarik napas sejenak
Duduk bersandar atau membaringkan badan
Kuajak engkau menjernihkan pikiran
Untuk menata hati
Menemukan kesalahan-kesalahan kita semua
Untuk tidak kita ulangi kembali
Sehingga kita bisa menemukan nilai kebenaran
Bahwa ukuran kebenaran adalah nilai bandingan

Wahai Pembimbing hidupku
Sungguh indah pola hidup jannah yang telah diujudkan Rosulullah Muhammad
Namun demikian berat melapaskan diri dari kehidupan dzulumat
Pedomanilah hidupku dengan Ilmu-Mu
Untuk bisa mengujudkan kehidupan jannah
Bagi diriku, bagi keluargaku, bagi bangsa dan negaraku.

Kuatkanlah hati dan dan pikiranku
Untuk selalu dekat dengan orang yang selalu berbuat tepat
Untuk mengkaji Ilmu-Mu (Al-Qur’an) semantap-mantapnya
Untuk mengkodifikasikanya melalui sholatulail
Untuk bisa hidup saling hormat, saling kasih, saling memenuhi harapan kemanusiaan sehingga mencapai tujuan akhir khasanah fi dunya khasanah fil akhirat
Untuk bisa hidup menurut Ilmu-MU

Aku tak ingin mengerjakannya sepotong-sepotong, setengah-setengah
Jadikanlah aku untuk sami’na wa atho’na
Kami tanggapi dengan sepenuh hati dan kami mau hidup patuh menurut yang demikian.

Adapted from: Album Kado Muhammad by Emha Ainun Nadjib